Mantapkan Langkah ke Dunia Industri: SMKN 1 Labuan Bajo Gelar Sosialisasi PKL untuk Orang Tua/Wali Siswa Kelas XI

BERITA SMKN 1 LABUAN BAJO-Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Labuan Bajo menunjukkan komitmen kuat dalam mempersiapkan lulusannya untuk memasuki dunia kerja melalui kegiatan sosialisasi Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi seluruh orang tua/wali peserta didik kelas XI. Acara penting ini diselenggarakan pada Rabu, 7 Mei 2025, di Aula SMKN 1 Labuan Bajo, menandai langkah strategis sekolah dalam menjembatani kesenjangan antara pendidikan dan industri.

Sosialisasi yang dipandu oleh Marselinus Jehabut, S.Pd., ini dihadiri oleh jajaran penting sekolah, termasuk Kepala SMKN 1 Labuan Bajo, Ibu Viktoria Timung Wulang, S.Pd.Kim., Ketua Pelaksana PKL, Ibu Matilde Stiman, S.Pd., Waka Humas, Karolus Nisa, S.Pd., Bapak Muhaimin, ketua program keahlian dari enam jurusan, serta tim dari BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Manggarai Barat. Antusiasme para orang tua/wali murid yang hadir menjadi indikator betapa besar perhatian mereka terhadap masa depan pendidikan anak-anaknya.

Kepala SMKN 1 Labuan Bajo, Ibu Viktoria Timung Wulang, S.Pd.Kim., yang akrab disapa Ibu Tory, dalam sambutannya menyampaikan bahwa PKL bukan hanya sekadar formalitas, melainkan fondasi penting dalam kurikulum pendidikan kejuruan. Beliau merujuk pada landasan hukum pelaksanaan PKL, yaitu Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2020.

“Sebagaimana kita ketahui bersama, Praktik Kerja Lapangan merupakan bagian penting dari kurikulum pendidikan kejuruan. Kegiatan ini menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan dunia industri, sekaligus memberikan pengalaman nyata bagi anak-anak kita untuk menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di sekolah,” tegas Ibu Tory.

Lebih lanjut, Ibu Tory menjelaskan bahwa sekolah telah aktif menjalin kemitraan dengan berbagai Dunia Usaha/Dunia Industri/Dunia Kerja (DUDIKA) sebagai lokasi PKL. Namun, beliau juga menekankan pentingnya dukungan dan kolaborasi dari pihak orang tua/wali murid agar program ini berjalan optimal. “Kami dari pihak sekolah telah menjalin kerja sama dengan beberapa institusi dan dunia usaha/dunia industri/dunia kerja (DUDIKA) sebagai tempat PKL. Namun, tentu saja kami sangat mengharapkan dukungan dan kerja sama dari Bapak/Ibu semua, agar kegiatan ini bisa berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi putra-putri kita,” ujarnya.

Tujuan utama sosialisasi ini, menurut Ibu Tory, adalah untuk memberikan informasi yang transparan dan komprehensif mengenai pelaksanaan PKL, termasuk jadwal (1 Juli – 31 Desember 2025), lokasi penempatan, pembimbing, serta aspek teknis lainnya. Beliau juga membuka ruang diskusi dan masukan dari para orang tua/wali murid. “Melalui rapat ini, kami ingin menyampaikan informasi sejelas-jelasnya terkait jadwal, tempat PKL, pembimbing, serta hal-hal teknis lainnya, sekaligus mendengar masukan dari Bapak/Ibu sekalian. Semoga kerja sama kita dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara teori, tapi juga siap kerja dan beretika di dunia nyata,” harapnya.

Ketua Pelaksana PKL, Ibu Matilde Stiman, S.Pd., yang akrab disapa Ibu Tilde, memaparkan rincian materi PKL, mekanisme pelaksanaan yang terstruktur, identifikasi potensi masalah beserta solusi antisipatif, serta persyaratan yang harus dipenuhi oleh para peserta. Beliau menyoroti berbagai keuntungan signifikan yang akan diperoleh siswa melalui pengalaman PKL.

“Manfaatnya dapat mengimplementasikan materinya di dunia industri, mengubah pola berpikir konstruktif dengan melihat dunia kerja, melatih interaksi dan komunikasi secara profesional di dunia industri, membentuk etos kerja yang baik, mengembangkan dan menambah pengetahuan secara nyata, menambah skill,” jelas Ibu Tilde.

Ibu Tilde juga menggarisbawahi esensi kolaborasi antara pihak sekolah dan orang tua dalam mewujudkan keberhasilan program PKL. “Manfaatnya dapat menghasilkan SDM lebih tinggi sesuai keahliannya. Sekolah tidak bekerja secara sendiri maka membutuhkan bekerja sama dengan orang tua,” tandasnya.

Lebih lanjut, Ibu Tilde menguraikan tahapan krusial dalam pelaksanaan PKL, yang melibatkan peran aktif guru program keahlian mulai dari survei lokasi PKL, proses pengantaran siswa ke DUDIKA, pemantauan (monitoring) selama siswa berada di lokasi PKL, hingga penarikan kembali siswa ke sekolah. Selain itu, siswa juga akan dilatih untuk membuat laporan PKL dan mempresentasikannya sebagai bentuk evaluasi pembelajaran. “Terkait PKL Tim Guru program keahlian melakukan survei lapangan (tempat praktek), pengantaran peserta PKL ke DUDIKA, monitoring peserta PKL di DUDIKA, penarikan peserta PKL, pembuatan laporan oleh peserta PKL dan mempresentasikan laporan PKL,” terangnya.

Dukungan moral dan material dari orang tua selama siswa menjalani PKL di DUDIKA, baik di dalam maupun di luar Pulau Flores, juga menjadi poin penting yang ditekankan oleh Ibu Tilde. “Dukungan dari orang tua terkait motivasi dan perhatian yang maksimal baik dalam bentuk moril dan materil selama peserta didik di DUDI,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini, tim dari BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Manggarai Barat turut memberikan sosialisasi mengenai pentingnya perlindungan jaminan sosial bagi para siswa selama melaksanakan PKL. Bapak Muhaimin, perwakilan dari BPJS Ketenagakerjaan, menjelaskan berbagai manfaat yang dapat diperoleh siswa melalui program ini, memberikan rasa aman dan mengurangi kekhawatiran orang tua selama masa PKL.

Ketua program studi dari masing-masing jurusan juga turut memberikan penjelasan spesifik mengenai lokasi-lokasi PKL di DUDIKA yang telah dipilih sesuai dengan bidang keahlian siswa kelas XI. Sesi ini memberikan gambaran yang lebih konkret kepada orang tua mengenai lingkungan kerja yang akan dihadapi oleh putra-putri mereka.

Sesi tanya jawab menjadi wadah interaktif antara pihak sekolah dan orang tua. Pak Viktor, salah satu orang tua siswa dari program keahlian perhotelan, mengusulkan pembentukan grup WhatsApp sebagai sarana komunikasi dan pengawasan yang lebih efektif selama siswa berada di lokasi PKL. Usulan ini mendapatkan respons positif dari pihak sekolah dan akan dipertimbangkan implementasinya.

Sebagai bentuk komitmen dan persetujuan, di akhir sosialisasi, seluruh orang tua/wali peserta didik menandatangani surat pernyataan yang mengizinkan dan menyetujui partisipasi putra-putri mereka dalam program PKL yang akan berlangsung dari 1 Juli hingga 31 Desember 2025. Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat membangun pemahaman yang utuh dan kolaborasi yang solid antara sekolah, siswa, dan orang tua dalam menyukseskan program PKL sebagai langkah krusial dalam menghasilkan lulusan SMKN 1 Labuan Bajo yang kompeten, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan dunia kerja. (Paje)

0 Komentar

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Inputan yang harus diisi ditandai *