Berita SMK Negeri 1 Labuan Bajo-Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, SMKN 1 Labuan Bajo mengadakan pergelaran karya Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Acara ini berlangsung meriah dengan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Bapak Stefanus Jemsifori, Kepala Desa Batu Cermin, para koordinator dan pengawas pembina SMKN 1 Labuan Bajo, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Manggarai Barat, serta seluruh sivitas akademika SMKN 1 Labuan Bajo.
Dalam sambutannya, Kepala SMKN 1 Labuan Bajo, Ibu Viktoria Timung Wulang, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kalender pendidikan Tahun Pelajaran 2024/2025. "Pergelaran karya Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam kemeriahan HUT kemerdekaan NKRI yang ke-79 ini dilaksanakan sebagai bentuk pembelajaran kokurikuler yang berfokus pada penguatan profil pelajar Pancasila dengan tema 'Kearifan Lokal'. Tema ini telah disepakati oleh tim pelaksana P5 yang terdiri dari seluruh wali kelas SMKN 1 Labuan Bajo dan dilaksanakan selama sepekan sejak 12 hingga 17 Agustus 2024," ujar Ibu Viktoria.
Ibu Viktoria juga menekankan bahwa kegiatan ini tidak hanya sekadar proses pembelajaran, tetapi juga merupakan upaya penghayatan dan pelestarian adat istiadat budaya Manggarai yang diwariskan secara turun-temurun. "Karya-karya yang ditampilkan oleh siswa/i SMKN 1 Labuan Bajo pada hari ini merupakan wujud nyata pelestarian budaya Manggarai, sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa SMKN 1 Labuan Bajo memiliki potensi sumber daya manusia yang unggul, yang terlatih dalam pertunjukan budaya kearifan lokal Manggarai melalui sanggar budaya yang ada di sekolah ini," tambahnya.
Lebih lanjut, Ibu Arfy, selaku koordinator tim pelaksana P5, menjelaskan bahwa pelaksanaan P5 ini dilakukan secara fleksibel, baik dari segi muatan, kegiatan, maupun waktu pelaksanaannya. "Projek ini bertujuan untuk mewujudkan profil karakter Pelajar Pancasila yang mengajarkan siswa untuk memiliki sikap berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila. Dalam projek ini, peserta didik diajak untuk mengamati dan menyelesaikan permasalahan di sekitar mereka melalui lima aspek utama: potensi diri, pemberdayaan diri, peningkatan diri, pemahaman diri, dan peran sosial," jelas Ibu Arfy.
Tema 'Kearifan Lokal' yang diangkat dalam projek ini diwujudkan melalui empat jenis karya, yaitu: Nunduk (cerita rakyat dalam bahasa Manggarai), Torok Tae (syair atau pantun dalam bahasa Manggarai), Sanda/ Mbata (musik tradisional Manggarai), dan Lomes/ Ombeng (fashion show busana tradisional Manggarai). Seluruh karya ini dikerjakan oleh para peserta didik selama empat hari dengan bimbingan dari wali kelas masing-masing.
"Kegiatan P5 ini dirancang dengan alur yang sistematis, mulai dari perkenalan tema dan struktur projek, pengumpulan data dan referensi pada lingkungan sekitar, hingga aksi nyata dalam bentuk pergelaran karya. Setelah itu, hasil karya tersebut direfleksikan dan ditindaklanjuti sebagai strategi pelestarian kearifan lokal yang berkelanjutan," tambah Ibu Arfy.
Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Bapak Stefanus Jemsifori, dalam sambutannya juga memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif SMKN 1 Labuan Bajo. "Kabupaten Manggarai Barat saat ini menjadi salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas (DSP) di Indonesia. Menjadi daerah super prioritas tentu saja meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Data terbaru menunjukkan bahwa hingga 15 Agustus 2024, ada 180.000 wisatawan yang datang ke Manggarai Barat, di mana 75% di antaranya adalah wisatawan mancanegara," ungkap Bapak Stefanus.
Beliau menambahkan bahwa dengan banyaknya kunjungan wisatawan mancanegara, ada kekhawatiran akan terkikisnya budaya asli Manggarai. "Kita memiliki ketakutan bahwa budaya yang dibawa oleh tamu-tamu dari mancanegara bisa mempengaruhi kita di sini, dan ada ketakutan bahwa budaya asli kita akan terkubur dan tergantikan. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama membuat kegiatan untuk mempertahankan kebudayaan yang kita banggakan," seru Bapak Stefanus.
Selain itu, beliau juga menegaskan bahwa predikat DSP yang disandang oleh Manggarai Barat bukan hanya karena Komodo atau alam bawah lautnya, tetapi juga karena kekayaan budaya dan tradisi yang dimiliki. "Saya sangat mengapresiasi inisiatif SMKN 1 Labuan Bajo yang mengadakan kegiatan P5 dengan tema 'Bertutur Melawan Lupa'. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk memotivasi generasi muda agar selalu mempertahankan budaya kita. Kami dari pemerintah daerah, melalui Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan, berharap kegiatan semacam ini tidak hanya dilaksanakan oleh SMK Negeri 1 Labuan Bajo, tetapi juga oleh sekolah-sekolah lain di Manggarai Barat," pungkasnya.
Pergelaran karya Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang berlangsung selama sepekan ini diakhiri dengan penampilan siswa/i SMKN 1 Labuan Bajo yang memukau para tamu undangan dengan karya-karya berbasis kearifan lokal yang mereka buat. Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana pembelajaran, tetapi juga menjadi momentum penting dalam melestarikan budaya Manggarai di tengah arus globalisasi. Dengan demikian, SMKN 1 Labuan Bajo telah membuktikan bahwa mereka tidak hanya mendidik generasi muda dengan keterampilan teknis, tetapi juga dengan nilai-nilai budaya yang akan terus hidup dan berkembang seiring berjalannya waktu. (Paje)
0 Komentar
Belum ada komentar.