Cerpen : HATI KECIL YANG PILU ( Yohana Desiyani Asri siswi SMKN 1 Labuan Bajo )

HATI KECIL YANG PILU

Yohana Desiyani Asri

SMKN 1 Labuan Bajo

 

     Malam itu rumah terasa riuh. Seorang pria yang selalu dibanggakan, sangat menyayangi dan rela berkorban demi keluarganya, dan seorang wanita yang cantik,manis, dan lembut bertengkar hebat. Pria itu dipenuhi amarah yang membara.  Dia mengobrak-abrik peralatan rumah dan melempar termos hingga pecah.  Wanita itu hanya bisa tertunduk dan menangis.                                                                  

    Sementara itu, dibalik pintu terlihat anak kecil nan mungil dengan wajah polosnya, berdiri ketakutan dengan suasana gelap yang membaluti hatinya. Dia bingung apa yang terjadi saat ini. Dia merintih pilu dalam keheningan, tak ada suara keluar. Rasa takut membaluti jiwa raganya. Rasanya seperti ada batu dalam hatinya yang ingin dia cungkil, namun itu sangat sulit dilakukan.                                             

    Sesaat setelah itu, wanita yang dikenal manis dan sangat menyayangi anaknya, menarik tangan anak itu, dan memaksanya untuk tidur. Wanita dewasa itu memeluk anak mungil yang masih sangat polos tersebut. Dia menangis begitu pula dengan anak kecil itu, keduanya seperti merasakan hal yang sama namun sulit diungkapkan. Keduanya menangis dalam keheningan tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Namun karena rasa sayang yang mendalam terhadap anak semata wayangnya,ada rasa yang sulit diucapkan dari bibir wanita itu.”Nak apakah kau lapar,” kata wanita itu, ”Iya Bu aku lapar dan haus,” jawab anak itu,sambil terisak-isak dan ketakutan.                                                                                                                                                         

    Mereka pun pergi ke dapur untuk makan, tampak di meja makan ada seorang pria yang duduk sambil memegang dahinya, anak kecil itu tampak ketakutan. ”Nak kemarilah, ayo makan,” kata Pria itu dengan lemah lembut.”Oke Pa,” jawab anak itu. Sambil berjalan menuju meja makan. ”Nak jangan takut, tolong lupakan apa yang terjadi tadi yah dan apa yang kamu lihat, semuanya baik-baik saja sayang, iya kan Ma?” lanjut pria itu sambil mengelus kepala anak itu.“Iya nak jangan dipikirkan ya,” kata wanita dewasa itu sambil tersenyum. Anak kecil nan mungil tersebut hanya bisa tersenyum dan percaya semuanya baik-baik saja. Usai makan wanita itu kembali mengajak anak semata wayangnya untuk kembali ke kamar dan menemaninya tidur hingga terlelap.

    Namun tak lama kemudian, anak kecil itu tersadar, wanita yang dia sayangi tidak ada disampingnya,dia pun keluar dari kamarnya dan hendak mencari wanita tersebut,namun langkah kakinya seketika berhenti ketika dia mendengar suara wanita yang sangat dia sayangi dan paling dia banggakan. “Kau pikir aku bodoh, kau ada waktu untuk perempuan lain namun untuk keluarga mu sendiri kau tidak memilikinya, kau selalu mengatakan sibuk…sibuk...dan sibuk. Cobalah kau berkaca, laki-laki macam apa kau ini,” ucap wanita itu penuh amarah. Tiba-tiba sebuah tangan mendarat di pipi wanita tersebut, hingga dia jatuh tergeletak di lantai. Anak yang masih polos tersebut gemetar ketakutan, matanya memerah ada begitu banyak air mata yang tergenang di mata kecilnya, hinga tetes demi tetes membasahi pipinya dan dia hanya diam membisu di tempat. Tapi tiba-tiba pria tersebut mengambil piring dan hendak melempari wanita yang tergeletak di lantai tersebut. Melihat hal itu anak kecil tersebut menjerit histeris dia berlari mengelilingi ayah dan ibunya sambil menangis takaruan. Dia meronta-ronta layaknya orang gila, rasa sakit yang tak bisa dia ungkapkan mengikat jiwa raga dan batinnya, hingga dia tak sadar ada tetesan air membasahi celananya.

    Tapi tiba-tiba seorang gadis cantik, manis, nan mempesona, serentak terbangun dari tidurnya dengan pipi yang basah,ternyata oh…ternyata..,kejadian itu hanya permainan alam bawah sadarnya, gadis yang berusia 17 tahun tersebut merabah celananya dan dia merasaakan ada yang basah di celananya. ”Oh tidak,aku ngompol, oh Tuhan….. ini sungguh memalukan,” ucap gadis cantik tersebut. Tapi dia merasa lega karena kejadian tadi hanyalah mimpi semata.

 

 

 

                                                                             

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

0 Komentar

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Inputan yang harus diisi ditandai *