Siswa Kelas XI SMKN 1 Labuan Bajo Ikut Kegiatan Produk Olahan Sampah Anorganik dan Organik

Memasuki awal tahun pelajaran 2023/2024, peserta didik kelas XI SMK Negeri 1 Labuan Bajo mengikuti kegiatan workshop 'Produk olahan sampah anorganik dan organik' bertempat di gedung Kelemutu SMKN 1 Labuan Bajo, Kamis, (20/06/2023). Kegiatan workshop ini sebagai bentuk realisasi program Kolaborasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN antara PT. Pegadaian, PT. Bank Mandiri, PT. Taspen, dan PT. Pelabuhan Indonesia.

Kegiatan workshop dihadiri dua narasumber dari BUMN yaitu Bpk. Steven Spalo Damoria dan Bpk. Rizki P. Selain narasumber, kegiatan workshop dihadiri oleh Wakasek Kurikulum, Bpk. Yohanes Juman, Ketua Program Akuntansi dan Keuangan Lembaga, Ibu Margareta Madis, Ketua Program Keahlian Kuliner, Ibu Marselina Setia, Fasilitator P5 Program keahlian Perhotelan SMKN 1 Labuan Bajo, Bpk. Maximus Diamat, Fasilitator P5 Program ULP, Ibu Felisitas Luju dan beberapa Tim pendamping kegiatan workshop dari BUMN Batu Cermin. 

Agar kegiatan workshop produk olahan sampah ini berjalan dengan lancar dan terarah maka Ibu Margareta Madis didapuk menjadi MC (Master of Ceremony). 

Wakasek bagian Kurikulum SMKN 1 Labuan Bajo, Bpk. Yohanes Juman membuka kegiatan workshop secara resmi . Dalam sambutannya Yohanes menyampaikan terima kasih kepada pemateri dan tim BUMN bisa membuat workshop terkait produk olahan sampah di Aula SMKN 1 Labuan Bajo dan semoga dengan workshop ini peserta didik memperoleh insight, gambaran yang yang lebih luas terkait produk olahan sampah anorganik dan organik sehingga hasil akhirnya peserta didik dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari baik di lembaga SMKN 1 Labuan Bajo maupun di rumah mereka masing-masing.

"Terima kasih banyak kepada pemateri, pak Rizki, Pak Velo dan Tim BUMN bisa membuat kegiatan workshop produk olahan sampah organik dan anorganik di Aula SMKN 1 Labuan Bajo, semoga dengan workshop ini dapat memberikan insight, gambaran yang yang lebih luas terkait produk olahan sampah anorganik dan organik sehingga hasil akhirnya anak-anak kami bisa mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari baik di lembaga SMKN 1 Labuan Bajo maupun di rumah mereka masing-masing." ucap pak Wakasek kurikulum yang kerap disapa pak Jhon. 

Diakhir sambutannya, Jhon mengajak semua peserta didik agar mengikuti kegiatan ini secara serius dan sungguh-sungguh. "Adik-adik sekalian mari kita ikut kegiatan workshop ini dari awal hingga akhir secara serius dan sungguh-sungguh agar" tutupnya. 

Bpk. Maximus Diamat selaku Fasilitator P5 dari Program Keahlian Perhotelan SMKN 1 Labuan Bajo menyampaikan bahwa kegiatan workshop dengan tema produk olahan sampah organik dan anorganik sejalan dengan salah satu tema pada mata pelajaran P5 kurikulum merdeka.

"Kegiatan Workshop produk olahan sampah organik dan anorganik sejalan dengan salah satu tema P5 pada kurikulum merdeka dimana dalam matapelajaran P5 terdapat salah satu tema dari 3 (tiga) tema yang sudah dijalankan selama ini yaitu pertama, Gaya hidup berkelanjutan; kedua, Bangulah jiwa dan raganya; dan ketiga, Kebekerjaan. Tema gaya hidup berkelanjutan dilakukan pada semester awal tentu sejalan dengan kegiatan workshop produk olahan sampah organik dan anorganik" ucar guru yang disapa pak Max.

Max berharap dengan pencerahan dari pemateri terkait produk sampah anorganik dan organik bisa menjadi sumber ekonomi. "Semoga sampah organik dan anorganik bisa menjadi sumber ekonomi" ucapnya.

Rizki, pemateri workshop memberikan materi terkait sosialisasi sampah organik. Dalam materinya bliau menjelaskan darurat sampah organik, penanganan sampah organik menjadi penting untuk mengurangi risiko pemanasan global. Kondisi sampah Indonesia pada 2021, Rizki menjelaskan bahwa Indonesia memproduksi sampah sebanyak 68,5 juta ton sampah atau 187 ribu ton sampah setiap harinya. 40,16 dari total sampah Indonesia merupakan sampah organik. Indonesia dinobatkan sebagai negara kedua dengan sampah makanan terbanyak di dunia. Berdasarkan dari total sampah organik, hanya 11% sampah yang telah dikelola dengan baik. 

Steven Spalo Damoria selaku pemateri 2 menjelaskan materi anorganik. Steven menjelaskan 3 jenis sampah yaitu sampah organik, anorganik dan B3. Pemateri yang kerap disapa pak Velo merincikan jenis sampah organik yaitu Sisa makanan, kulit buah, kulit telur, duri ikan, tulang, sedangkan jenis sampah Anorganik, Velo menyebutkan yaitu, Plastik, Kresek, Botol Kaca, Kardus, Logam, Galon, Tutup Botol dan terakhir Velo menjelaskan jenis sampah B3 yaitu Kaleng Pengharum, Bateral, Aki, Pemutih, Detergen, Masker, Botol Obat dan Elektronik. 

Di akhir materi produk olahan sampah, pemateri dan Tim P5 SMKN 1 Labuan Bajo membagi peserta didik ke dalam 10 kelompok. Dalam kelompok tersebut siswa melakukan praktek langsung sampah organik yaitu pembuatan ecoenzim dan mengkreasikan sampah anorganik. Untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi organik dan anorganik, pemateri menyiapkan kuis. Peserta didik yang bisa menjawab pertanyaan akan memperoleh hadiah. 

Heribertus Hibur, peserta workshop dari kelas XI program kuliner merasa puas dengan materi yang disampaikan oleh pak Rizki dan Velo. "Terima kasih kepada Kakak Rizki dan Kaka Velo untuk kegiatan workshop hari ini. Kegiatan ini sangat bermanfaat buat kami sebagai siswa SMKN 1 Labuan Bajo. Kami belajar banyak terkait pengolahan sampah organik dan anorganik, kami bisa tahu cara membuat ecoenzim dan mengkreasikan sampah" pungkasnya. (Paje)

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Inputan yang harus diisi ditandai *