Pada tanggal 10 sampai 12 Januari 2023, SMKN 1 Labuan Bajo menggelar workshop kegiatan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) penyusunan perangkat pembelajaran semester genap tahun pelajaran 2022/2023 bertempat di Aula SMKN 1 Labuan Bajo. Kegiatan MGMP dihadiri oleh pengawas pembina SMKN 1 Labuan Bajo, yaitu Bapak Florianus Sudirman, S.Pd, dan Kepala SMKN 1 Labuan Bajo, Ibu Viktoria T. Wulang, S.Pd.Kim serta diikuti oleh semua guru mata pelajaran SMKN 1 Labuan Bajo. Kegiatan Workshop dipandu oleh Wakasek kurikulum, Bapak Yohanes Juman, S.Pd. Pemandu acara membaca beberapa agenda acara kegiatan MGMP pada hari pertama, yaitu: 1) Pembukaan, 2) Doa, 3) Sambutan Bapak pengawas pembina dan sekaligus membuka kegiatan MGMP secara resmi, 4) Arahan dari Kepala SMKN 1 Labuan Bajo tentang MGMP dan mempresentasikan materi terkait implementasi kurikulum merdeka, 5) Merancang Proyek Penguatan Profil Pancasila oleh Komite pembelajaran SMKN 1 Labuan Bajo, dan 6) Penyusunan Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Analisis Perhitungan Minggu Efektif, Program Tahunan dan Program Semester oleh Komite Pembelajaran SMKN 1 Labuan Bajo.
Bapak Florianus Sudirman dalam sambutan menyampaikan selamat tahun baru kepada segenap guru dan dan tenaga kependidikan SMKN 1 Labuan Bajo dan secara khusus selamat bergabung kepada guru dari luar yang lulus P3K. Lebih lanjut, Bapak Florianus menyampaikan bahwa bapak ibu guru berkumpul kembali ke sekolah untuk melaksanakan tugas penting sebagai guru, persiapan pembelajaran baik teori maupun praktek untuk semester genap dan menyusun perangkat pembelajaran kurikulum merdeka dan kurikulum 2013 dalam wadah MGMP. Bapak Florianus mengajak semua guru wajib menyusun perangkat pembelajaran agar bisa melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di kelas dengan penuh persiapan.
Kepala SMKN 1 Labuan Bajo, Ibu Viktoria T. Wulang menyampaikan dasar hukum kurikulum merdeka tertuang pada Permendikbud ristek no 5 thn 2022 tentang SKL pada PAUD Pendidikan dasar dan Pendidikan menengah. Permendikbudristek no.7 tentang Standar isi pada PAUD pend. dasar dan pend.menengah. KEPMENDIKBUDRISTEK RI NO.262/M/2022 tentang pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran. Keputusan kepala BSKAP no.008/H/KR?2022 thn 2022 tentang capaian pembelajran pada PAUD,pend dasar dan pend.menengah pada kurikulum merdeka. Keputusan kepala BSKAP no. 009/H/KR?2022 thn 2022 tentang elemen sub elemen profil pelajar Pancasila pada kurikulum merdeka.
Dalam pemulihan pembelajaran, Viktoria menyampaikan bahwa sekolah kini diberi kebebasan untuk menentukan kurikulum yang akan dipilih. Implementasi kurikulum merdeka dengan jalur penetapan pada sekolah penggerak, SMK pusat keunggulan. Dalam pemulihan pembelajaran sekarang sekolah diberikan kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih, yaitu: pilihan pertama, pada kurikulum 2013 secara penuh, pilihan kedua, kurikulum darurat yaitu kurikulum 2013 yang disederhanakan, dan pilihan ketiga, kurikulum merdeka. Dengan kebebasan menentukan kurikulum maka Viktoria menyampaikan bahwa SMKN 1 Labuan Bajo menerapakan kurikulum merdeka.
Dalam Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) Viktoria menyampaikan bahwa kurikulum operasional yang digunakan di satuan pendidikan dikembangkan dan dikelola oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Struktur Kurikulum. Kurikulum operasional yang dikembangkan harus menunjukkan kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah. Dalam penyusunan kurikulum operasional, satuan pendidikan perlu memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum operasional. Prinsip pengembangan ini bertujuan untuk membantu proses berpikir dalam menyusun kurikulum operasional di satuan pendidikan dan menjadi dasar merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum. Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan ini memuat analisis karakteristik satuan pendidikan, penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian pembelajaran, perencanaan pembelajaran, serta pendampingan, evaluasi, dan pengembangan professional. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan format dan sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan.
Untuk memahami pengimplementasian kurikulum merdeka, Viktoria menyampaikan empat Langkah, yaitu: pertama, memahami garis besar kurikulum merdeka, kedua, memahami pembelajaran dan asesmen, ketiga, memahami pengembangan kurikulum operasional satuan Pendidikan dalam kurikulum merdeka dan keempat, memahami pengembangan proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
Setelah menyampaikan arah kebijakan implementasi kurikulum merdeka oleh kepala SMKN 1 Labuan Bajo, kegiatan dilanjutkan pemaparan materi terkait Merancang Proyek Penguatan Profil Pancasila yang disampaikan oleh Wakasek Kurikulum, Bapak Yohanes Juman, S.Pd. Bapak Yohanes menyampaikan bahwa pelajar Indonesia merupakan Pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berprilaku sesuai nilai nilai Pancasila. Peserta didik dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia? Profil Pancasila memiliki rumusan kompetensi yang melengkapi fokus yang ada di dalam Pencapaian Standar Kompetensi Lulusan di setiap jenjang satuan pendidikan dalam hal penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Lebih lanjut Yohanes menyampaikan profil guru pancasila seperti apa yang diperlukan SMKN 1 Labuan Bajo yaitu: pertama, Guru yang memahami dirinya sebagai pendidik sehingga harus kreatif dalam pembelajaran, kedua, guru memahami kebutuhan peserta didik akan pengetahuan, keterampilan, dan karakter yang semuanya berasal dari guru yang bersangkutan, ketiga, guru yang kreatif, bekerja sama dalam tim, kritis, inovatif, malu melakukan pelanggaran sesuai profesinya, keempat, guru yang mau berubah mengikuti trend perubahan paradigma pembelajaran, kelima, guru yang mendukung dan mengikuti budaya sekolah dimana dia berada.
Visi Pendidikan Indonesia Yohanes menyampaikan bahwa untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang Beriman, bertakwa kepada TYME, dan berakhlak mulia, Berkebinekaan Global, Bergotong Royong, Mandiri, Bernalar Krilis dan Kreatif. Gambaran Pencapaian Profil Pelajar Pancasila di Satuan Pendidikan, Yohanes menyampaikan bahwa Profil Pelajar Pancasila adalah KARAKTER dan KEMAMPUAN yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui BUDAYA SATUAN PENDIDIKAN, Pembelajaran INTRAKURIKULER, P5, DAN EXTRAKURIKULER. Arus perencanaan proyek profil pelajar pancasila, Yohanes menyebutkan yaitu, pertama, Membentuk tim fasilitator Tingkat Sekolah, kedua, Mengidentifikasi Kesiapan Tingkat Sekolah, ketiga, Merancang Dimensi, Tema, dan Alokasi Waktu Projek, keempat, Menyusun modul projek sesuai kesiapan sekolah, dan kelima, Merancang Strategi Pelaporan Hasil Projek.
Adapun Tema dari P5 pada jenjang SMK Yohanes menyebutkan yaitu, 1) Gaya Hidup Berkelanjutan, 2) Kearifan Lokal, 3)Bhinneka Tunggal Ika, 4)Bangunlah Jiwa dan Raganya, 5)Suara Demokrasi, 6)Rekayasa dan Teknologi, 7) Kewirausahaan, dan 8)Kebekerjaan. Dari delapan tema P5, SMKN 1 Labuan Bajo memilih tema gaya hidup berkelanjutan dengan topik sekolahku bersih dan sehat. Lebih lanjut Yohanes menyampaikan bahwa modul projek P5 pada dasarnya memiliki beberapa komponen yaitu:1) Profil Modul (yaitu:Tema/topik/judul modul, Fase/jenjang sasaran dan Durasi kegiatan), 2) Tujuan (yaitu:Pemetaan dimensi, elemen, sub elemen Profil Pelajar Pancasila yang menjadi tujuan projek profil, dan Rubrik pencapaian berisi rumusan kompetensi yang sesuai dengan fase peserta didik (Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah), 3) Aktivitas (yaitu :Alur aktivitas projek profil secara umum dan Penjelasan detail tahapan kegiatan dan asesmennya, dan 4) Asesmen (Instrumen pengolahan hasil asesmen untuk menyimpulkan pencapaian projek profil).
Tahapan Pengembangan Modul Projek Profil Yohanes menyampaikan bahwa satuan pendidikan dapat menentukan pilihan pengembangan modul projek profil sesuai dengan tingkat kesiapannya (sesuai kondisi dan kebutuhan), yaitu: Pertama, Tahap Awal, Menggunakan modul projek profil yang sudah tersedia: melakukan adaptasi modul dengan kondisi sekolah, kedua, Tahap Berkembang, Menggunakan modul projek profil yang sudah tersedia: melakukan modifikasi di beberapa bagian modul, baik dari topik, tujuan, aktivitas, maupun asesmennya sehingga lebih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik, dan ketiga, Tahap Lanjutan, Merancang modul projek profil secara mandiri: melakukan penyusunan modul projek profil dari tahap pemilihan tema dan tujuan hingga pengembangan aktivitas dan asesmen secara mandiri.
Setelah menyampaikan materi terkait merancang P5 oleh kordinator P5 SMKN 1 Labuan Bajo, kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan penyusunan Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Analisis Perhitungan Minggu Efektif, Program Tahunan dan Program Semester oleh Komite Pembelajaran (KP) SMKN 1 Labuan Bajo (KP yaitu, Ibu Viktoria T. Wulang, S.Pd.Kim, Bpk.Yohanes Juman, S.Pd dan Ibu Heleonora M. Rosari, SS). CP, Yohanes menjelaskan bahwa Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai murid pada setiap fase perkembangan, yang dimulai dari fase E untuk kelas X SMK dan Fase F kelas XI sampai XII SMK. Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Capaian Pembelajaran untuk pendidikan menengah juga disusun untuk setiap mata pelajaran. TP, Yohanes menyampaikan bahwa Tujuan pembelajaran adalah deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi, yakni 1) pengetahuan, 2) keterampilan, dan 3) sikap, yang diperoleh murid dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran.Tujuan pembelajaran disusun dengan memperhatikan eviden atau bukti yang dapat diamati dan diukur pada murid, sehingga murid dapat dinyatakan mencapai suatu tujuan pembelajaran. Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu kompetensi dan lingkup materi. ATP, Yohanes menejelaskan bahwa Jika Capaian Pembelajaran adalah kompetensi yang diharapkan dapat dicapai murid di akhir fase, maka Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase pembelajaran. Alur menjadi panduan guru dan murid untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir suatu fase. Tujuan pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.Guru dapat menyusun ATP masing-masing, yang terdiri dari rangkaian tujuan pembelajaran.Pemerintah akan menyediakan beberapa contoh ATP yang bisa langsung digunakan atau dimodifikasi, dan membuat panduan untuk penyusunan perangkat ajar,
Pada hari kedua, Workshop kegiatan MGMP membahas materi terkait penyusunan modul ajar oleh Komite Pembelajaran (KP) SMKN 1 Labuan Bajo (KP yaitu: bu Alexa Lanus Esso, S.Pd, Ibu Marselina Setia, S.Pd dan Bapak Drs.Surya Yohanes Vinsensius). Dalam penyusunan Modul Ajar, bu Alexa Lanus Esso menjelaskan beberapa komponen, yaitu:(1) Indentitas dan Informasi Umum (berisi nama sekolah, program keahlian, matapelajaran, tahun, alokasi waktu, fase, elemen, Capaian pembelajaran, Profil Pelajar Pancasila, sarana dan prasarana, jumlah peserta didik dan model pembelajaran), (2) Komponen Inti (berisi tujuan pembelajaran, asesmen diagnotik (non kognitif dan kognitif), pertanyan pemantik, pemahaman bermakna, (3) kegiatan pembelajaran (berisi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup, refleksi peserta didik dan refleksi guru). (4) Lampiran (berisi LKPD, Pengayaan dan remedial, bahan bacaan pesrta didik dan pendidik, glossarium dan daftar Pustaka).
Pada hari ketiga, Workshop kegiatan MGMP yaitu penyusunan asesmen diagnostic formatif dan sumatif oleh komite pembelajaran SMKN 1 Labuan Bajo dan presentasi hasil penyususunan perangkat pembelajaran (CP, TP, ATP, Analisis perhitungan minggu efektif, program tahunan, program semester, asesmen diagnostik formatif dan sumatif oleh masing-masing MGMP dan penutup kegiatan MGMP oleh kepala SMKN 1 Labuan Bajo. (Paje)
0 Komentar
Belum ada komentar.