Kegiatan Perdana Ranger Goes to School (RGTS) 2023, BTNK- Ditjen KSDAE-KLHK

Pada Sabtu, 21 Januari 2023, SMKN 1 Labuan Bajo melakukan kegiatan perdana Ranger Goes to School (RGTS) 2023, Balai Taman Nasional Komodo (BTNK)- Ditjen KSDAE – KLHK. Program RGTS tahun 2023 berdasarkan keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 424/272 /Pk 2.1/2022 tentang Penunjukkan Tim Pengajar Program Ranger Goes To School Tahun 2023 di SMKN 1 Labuan Bajo.

Kegiatan perdana ini dihadiri oleh Bapak Lukita Awang Nistyantara, Kepala BTNK, Bapak Petrus Antonius Rasyid, Kepala BP4D Kabupaten Manggarai Barat dan beberapa tenaga pengajar RGTS. Kegiatan perdana bertempat di Resto Edutel SMKN 1 Labuan Bajo dan dikuti oleh seluruh peserta didik kelas XI jurusan Usaha Layanan Pariwisata (ULP) SMKN 1 Labuan Bajo. Kegiatan RGTS dipandu oleh Bapak Muhamad Ikbal Putra selaku tenaga pengajar RGTS dan dibuka secara resmi oleh ketua program ULP SMKN 1 Labuan Bajo, Bapak Efraim Soba Meo. 

Bapak Efraim dalam sambutan menyampaikan selamat datang dan terima kasih kepada Bapak Lukita Awang Nistyantara dan beberapa tenaga pengajar RGTS. Bliau menyatakan bahwa RGTS sebagai bentuk dukungan peningkatan kualitas pendidikan dan pengetahuan lingkungan bagi siswa/i jurusan ULP mengenai konvervasi taman nasional Komodo. Kepada peserta didik, Bapak Efraim menyampaikan bahwa aktivitas RGTS akan dilakukan selama satu semester genap tahun pelajaran 2022/2023 dan mengajak peserta didik untuk mengikuti kegiatan perdana RGTS dan selanjutnya secara serius. Pemandu kegiatan RGTS, Bapak Muhamad Ikbal Putra memberi kesempatan kepada kepala BTNK, Bapak Lukita Awang Nistyantara mengajar materi terkait “Pengenalan Taman Nasional Komodo”

Bapak Lukita Awang Nistyantara mendeskripsikan sub mata ajar ‘Pengenalan Taman Nasional Komodo’ dengan beberapa target pembelajaran yaitu: Pertama, siswa dapat menyebutkan setidaknya tiga taman nasional yang berada di wilayah administratif Provinsi Nusa Tenggara Timur; Kedua, Siswa mampu menjelaskan momen penting sejarah pembentukan kawasan Taman Nasional Komodo. Ketiga, Siswa memahami peta zonasi Taman Nasional Komodo; keempat, Siswa mampu memahami penjelasan umum terkait ekologi biawak komodo meliputi karakteristik biawak Komodo, dinamika populasi dan sebaran populasinya; Kelima, Siswa memahami spesies satwa yang ada di Taman Nasional Komodo. Keenam, Siswa mampu menjelaskan lokasi desa di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Ketujuh, Siswa mampu menjelaskan aktivitas pengelolaan yang dilakukan oleh petugas Balai Taman Nasional Komodo bersama masyarakat.

Bapak Lukita menjelaskan terkait TNK sebagai salah Satu taman nasional pertama di Indonesia yang ditunjuk pada tanggal 5 Maret 1980. Secara administratif,TNK masuk ke dalam wilayah kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kab Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Biawak Komodo (Varanus komodoensis), Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea occidentalis) merupakan satwa kunci di TNK. Sejarah pengelolaan taman nasional komodo dari waktu ke waktu, Bapak Lukita menjelaskan bahwa pada 1911, Komodo pertama kali diperkenalkan oleh JKH Van Steyn Van Hensbroek; Pada 1912, oleh Peter A. Ouwens: Varanus komodoensis dengan SK Sultan Bima: Perlindungan Terhadap Komodo; Pada 1926 SK Pemerintah Manggarai: Perlindungan Biawak Komodo; Pada 1927, Resident Timor: Perlindungan Biawak Komodo; Pada 1938, Suaka Margasatwa Pulau Rinca dan Pulau Padar; Pada 1965 SK Menten Pertanian, Suaka Margasatwa Pulau Komodo; Pada 1977 Komodo Biosphere Reserve: Man and Biosphere Reserve Program; Pada 1980, penunjukan Taman Nasional Komodo menjadi World Heritage Site Designation.

Luas wilayah TNK, Bapak Lukita menjelaskan bahwa wilayah Perairan 114.801 Ha (66%), wilayah daratan: 58.499 Ha (34%), didominasi oleh ekosistem savana (70%) dan zona pemukiman yaitu Desa Pasir Panjang (Pulau Rinca), Desa Komodo (Pulau Komodo) dan Desa Papagarang (Pulau Papagarang). Karakteristik biologi komodo, Bapak Lukita menjelaskan yaitu Diurnal (Auffenberg, 1981; Burden, 1928); Karnivora dan Kanibal (Auffenberg, 1981); bertelur pada sarang burung gosong (Megapodius reinwardt) (King et al., 1993) dengan masa inkubasi selama 221 hari (Thompson & Pianka, 2001). Usia hidup (longevity) komodo, Bapak Lukita menjelaskan bahwa komodo liar dapat hidup hingga 50 tahun (Darevsky, 1963), sementara pada kebun binatang mencapai 24 tahun (Taronga Zoo, Australia) dan 16 tahun (German Zoo, Jerman) (King et al., 1993; 1999). Siklus reproduksi komodo, pertama, periode perkawinan (courtship), yaitu Bulan Juli-Agustus setiap Tahun, kedua, Periode peneluran (nesting) yaitu Bulan Agustus-September setiap tahun; ketiga, periode penetasan chatching), yaitu Bulan Februari - April setiap Tahun. Tipe sarang Komodo, yaitu sarang gundukan, sarang tanah, dan sarang tebing. 

Keberadaan komodo, Bapak Lukita menjelaskan bahwa komodo ada di pulau Flores, berdasarkan sumber Yayasan Komodo Survival Programme dan BBKSDA NTT (2021). Tim berhasil mendeteksi keberadaan biawak komodo pada 81 dari 330 titik pengamatan selama periode tahun 2015-2018. Sebaran utama komodo terbagi pada pesisir barat dan utara Pulau Flores serta Pulau Longos. Daerah sebaran biawak komodo, Bapak Lukita menyebutkan yaitu Pota, Riung, Tanjung Torong Padang, Ca Riung, Ca Wolo Tadho, Twa 17 Pulau, Pulau Longos, Ca Wae Wuul, Tanjung Karita Mese (Nisar) dan Taman Nasional Komodo. Laju pertambahan jumlah penduduk dan meningkatnya kebutuhan papan manusia turut berkontribusi dalam penyempitan habitat alami komodo di Flores. Pemberdayaan Masyarakat, Lukita menjelaskan Balai Taman Nasional Komodo berkomitmen dalam menjaga kebudayaan lokal, pendidikan konservasi, dan mendukung peningkatan ketahanan pangan local. Di akhir materi terkait Pengenalan Taman Nasional Komodo, pemandu kegiatan memberi kuis kepada peserta didik dan bagi siswa yang bisa menjawab akan mendapat buku. 

Setelah aktivititas belajar dan mengajar pada materi pengenalan TNK, kegiatan belajar dilanjutkan pada materi ‘Pengembangan Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat’ yang dibawakan oleh Bapak Petrus Antonius Rasyid, Kepala BP4D Kabupaten Manggarai Barat. Lini masa perkembangan pariwisata Kabupaten Manggarai Barat, Bapak Petrus Antonius Rasyid menjelaskan bahwa pada 2003, pembentukan Kabupaten Manggarai Barat melalui UU No. 06 tahun 2003; pada 2009, penetapan komodo sebagai The new seven wonder of nature; pada 2013, pelaksanaan event sail komodo sebagai batu loncatan mepromosikan Labuan Bajo Manggarai Barat; pada 2016, pelaksanaan Tour De Flores menjadi event internasional ke-2 dalam rangka promosi Komodo & Labuan Bajo; pada 2018, penetapan Labuan Baio sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional; pada 2019, Labuan Bajo ditetapkan sebagai salah satu DSPS; pada 2020, Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super premium.

Isu strategis Manggarai Barat, Bapak Petrus menjelaskan bahwa Manggarai Barat sebagai destinasi wisata super prioritas, Manggarai Barat sebagai wilayah pertanian, kualitas dan daya saing sumber daya manusia, stabilitas ekonomi serta pemerataan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan, infrastruktur dasar untuk menopang perekonomian yang berkelanjutan, tata kelola pemerintahan yang akuntabel, berbasis teknologi informasi, dan pelayanan publik yang prima. 

Visi Misi Manggarai Barat, Bapak Petrus mengutip Visi Misi Bupati Edi-Weng , yaitu VISI:"Mabar Bangkit Menuju Mabar Mantap” dan Misi yaitu mengembangkan pariwisata secara berkelanjutan dan inklusif sebagai penggerak utama ekonomi, mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas,mengembangkan daya saing ekonomi daerah berbasis potensi local, meningkatkan kualitas dan pemerataan pembangunan infrastruktur yang berbasis kelestarian lingkungan, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, kapabel, dan melayani. 

Clean, Health, Safety, Environment, yaitu Desember 2020, Sosialisasi CHSE dan Gerakan BISA dengan dana PEN, BIMTEK dan Coaching CHSE untuk beberapa hotel, Bimtek dan Coaching dilakukan secara Bersama dengan instruktur lokal dari industri hotel. Sejumlah kegiatan yang dilakukan langsung oleh Kemenpar dan BPOLBF terkait CHSE, kegiatan sosialisasi, pendampingan dan coaching clinic pendaftaran SNI 9042: 2021 tentang kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan (CHSE) tempat penyelenggaraan dan pendukung kegiatan pariwisata, Kegiatan Safety Talks - seminar dan diskusi Keselamatan Selam di DPSP Labuan Bajo.

Kebijakan daerah, Bapak Petrus menjelaskan bahwa payungnya misi 2 Mabar, yaitu pengembangan pariwisata berkelanjutan dan inklusif, pada 2020 dan 2021, yaitu LINGKO AWARD (Penganugerahan hotel berkelanjutan) fokusnya juga pada penerapan CHSE, pada 2022, FASMADEWI (Fasilitator Masyarakat Desa Wisata) CHSE juga menjadi salah satu fokusnya dan juga melalui pendekatan berorientasi pasar melalui kerjasama dengan tour operator lokal yang memiliki jaringan dengan tour operator di daerah asal wisatawan. Progres dukungan, Bapak Petrus menjelaskan bahwa kegiatan peningkatan kapasitas SDM dan Kelembagaan, yaitu pelatihan terkait HKI, pelatihan tata kelola homestay, pelatihan pendanaan dan pembiayaan (KUR), pelatihan digitalisasi, branding, pemasaran desa wisata, pelatihan peningkatan inovasi dan higienitas sajian kuliner, pelatihan pemandu wisata budaya, tata kelola desa wisata, pelatihan pemandu wisata kuliner dan belanja (Wiskulja), lomba seni pertunjukan-musik akustik dan lomba kuliner bagi UMKM Kuliner.

Menjalin kerjasama, Bapak Petrus menjelaskan bahwa Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat menjalin kerjasama dengan kantor wilayah Kementerian Hukum dan HAM NTT melakukan edukasi kepada pemerintah daerah, pelaku UMKM, dan masyarakat untuk melindungi kekayaan intelektual produk yang dihasilkan oleh masyarakat Manggarai Barat sehingga meningkatkan nilai ekonomi dan mampu bersaing dengan produk luar daerah. 

Potensi paket wisata yang belum dikembangkan, Bapak Petrus menjelaskan bahwa pemerintah kabupaten Manggarai Barat mengoptimalkan pembenahan kepariwisataan, pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi kreatif. Keterlibatan pentahelix pariwisata sangat diharapkan melalui sinergitas yang dikelola dengan baik. Paket wisata secara spesifik dikembangkan oleh Tour Operator maupun pengelola desa wisata. Pemda memfasilitasi dengan antara lain kajian pola perjalanan (travel patern), memastikan akses ke berbagai atraksi wisata bisa dijangkau dengan mudah. Potensi paket wisata yang belum dikembangkan Bapak Petrus menyebutkan yaitu fishing (memancing), Cycling, paddle board (papan kano), canoing, water sport (klumpang, Wae Cicu), interpretive tour ke situs sejarah dan atraksi wisata alam dan budaya, paket wisata agro, paket wisata desa (tour kampung), paket wisata khusus kuliner/gastronomi.

Tantangan, Bapak Petrus menjelaskan bahwa mempromosikan pariwisata Labuan Bajo Flores menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan infrastruktur terpadu yang melestarikan lingkungan, terutama infrastruktur kawasan permukiman, konektivitas wilayah, dan penataan Kawasan. Sumber daya manusia & kontribusi local, Bapak Petrus menjelaskan bahwa 60% masyarakat lokal hanya lulusan SD, mayoritas penduduk usia produktif, sarana dan prasarana pendidikan yang belum memadai, penurunan sektor pertanian dan peningkatan sektor pariwisata, perlu dukungan pemerintah untuk UMKM pengembang produk wisata dan ekonomi kreatif.

Penyediaan komoditas pangan penunjang pariwisata, Bapak Petrus menjelaskan bahwa 85% bahan baku pangan didapatkan dari daerah lain di luar Labuan Bajo. Secara bertahap Labuan Bajo didorong agar mampu memasok bahan baku secara mandiri dibantu daerah lain disekitarnya. Peningkatan kapasitas destinasi, mewujudkan Labuan Bajo sebagai destinasi super premium melalui unsur pariwisata, luxury, dan tata ruang dalam mendorong peningkatan kualitas destinasi, SDM, keterpaduan infrastruktur, peningkatan amenitas, dan pembangunan kawasan pariwisata terpadu (Lahan Otorita dan Tana Mori).

Di bagian penutup materi terkait ‘pengembangan pariwisata Manggarai Barat’, peserta didik diberi kuis dan bagi siswa/i yang bisa menjawab soal akan mendapat buku dari pemandu kegiatan RGTS. SMK Bisa, SMK Hebat. (Paje)

 

0 Komentar

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Inputan yang harus diisi ditandai *